BANYUMAS - Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2023, yang digelar oleh Forum Madrasah AL-ITTIHAAD (FORMAT) Kabupaten Banyumas berupa "FORMAT Bershalawat Bersama Warga Karangtalun" dihelat Minggu (22/10/2023) malam mulai 19:30 WIB. berlangsung meriah.
Acara yang dibuka untuk umum dipusatkan di Lapangan Desa Karangtalun Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Propinsi Jawa Tengah.
Selain dihadiri Camat, Kapolsek, Danramil, lurah, Ketua RW, Ketua RT, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Pengurus Format, Kepala Madrasah, Guru, Tata Usaha, santri beserta orangtua wali santri dari 7 madrasah yang tergabung dalam Format, dan masyarakat umum, acara lantunan shalawat oleh Habib Haedar Alwi Assegaf, yang juga sebagai Pimpinan Majlis Asegafiyah Indonesia, diiringi grup hadrah sabilul Hidayah, grup hadrah Rojus Syafa'ah dan grup hadrah Mahabbatur Rosul.
Hadir juga dua dai kondang, yaitu Ustadz Kursin yang juga sebagai kepala Madrasah Al-Ittihaad 02 Desa Pasir Lor Kec Karanglewas beserta Ketua Format Imam Sudjono dan Dewan Pembina KH. M. Ali Sodikin.
Kegiatan Format Bersholawat, dibuka oleh ketua panitia pelaksana Saryono dengan membaca Al-Fatihah bersama-sama Ribuan Santri Madrasah Salafiyah Diniyah Al-Ittihaad (MSDA), dan lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh Sabar Basuki, dilanjutkan Sambutan-sambutan, dan uncaknya lantunan shalawat bareng Habib Haedar Alwi Assegaf .
Ketua Format Imam Sujono, mengatakan bahwa acara Shalawat menjadi ikhtiar untuk mendoakan arwah para ulama, santri, dan pahlawan nasional yang telah gugur sekaligus mengetuk pintu langit untuk kebaikan Negeri yang kita cintai bersama-sama.
"Dengan iringan nada-nada shalawat, kami berharap acara ini membuahkan keberkahan yang melimpah terutama demi kelangsungan bangsa Indonesia agar senantiasa rukun, bersatu, dan bekerja sama untuk membangun negeri melalui pendidikan di Madrasah Salafiyah Diniyah Al-Ittihaad bersama Format, " harapnya.
Sementara itu, Camat Karanglewas Drs. Nur Wijayanto, MPP, M.Eng mengajak masyarakat di Se-Kecamatan Karanglewas dan sekitarnya untuk bershalawat bersama serta mendengarkan siraman ruhani yang akan disampaikan oleh Habib Haedar Alwi Assegaf .
"Selain dorongan kebijakan, bangsa kita juga membutuhkan dorongan do'a dan bimbingan dari ulama, ustadz, ustadzah agar Indonesia dijauhkan dari berbagai ancaman terutama menghadapi situasi dunia global yang tidak menentu, mari kita petik makna Penringatan HSN dengan meneladasi Junjungan kita panutan kita Njeng Nabi Muhammas SAW kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan tema HSN Tahun 2023, adalah Jihad Santri Jayakan Negeri, memiliki makna yang sangat mendalam, " tutur Camat Karanglewas.
Baca juga:
Danrem 071/Wijayakusuma Pimpin Sidang Pankar
|
Dikesempatan itu, Pembina Format, KH. M. Ali Shodikin (Mbah Sod) menyampaikan, apresiasinya dan berterima kasih kepada Panitia, juga kepada semua santri Madrasah, dan semua pihak yang hadir, semoga semua mendapatkan keberkahan majlis sholawat, majlis yang sangat mulia, juga terima kasih kepada Forkopimcam Kecamatan Karanglewas.
Selain hadir di lokasi acara, lanjut Mbah Sod, masyarakat juga dapat mengikuti Malam Puncak Peringatan HSN, Format Shalawat bersama warga Karangtalun ini melalui siaran langsung di https://www.youtube.com/live/ksqBJXBtfRM?si=L1IjbQs1EZB3LiAW.
"Di era digital, sudah tidak ada batas ruang dan waktu. Masyarakat di mana pun berada, di dalam negeri maupun luar, khususnya kalangan santri dan pesantren, bisa ikut memeriahkan malam puncak peringatan Hari Santri 2023, ” ungkapnya.
Lebih lanjut Mbah Sod, bersyukur di moment yang sangat mahal dan penuh sejarah yang perlu diketahui semua santri di tanggal 22 Oktober dideklarasikan sebagai hari santri nasional, Santri sebagai muslim sejati beda dengan lembaga/jajaran lain, ada kalimat didalamnya jihad fisabilillah.
"Berbicara Santri nasional orientasi lebih ke ideologi paham agama. Menjadi satu jargon siapa kita NU, NKRI harga mati, NU sendiri ada 14 Nahdlah Yang kadang terlupakan oleh orang-orang NU itu sendiri diantaranya : Nahdlah ilmiah (Kebangkitan dibidang ilmu), Nahdlah Tarbiyah (Kebangkitan dibidang pendidikan), Nahdlah Syariah ( Kebangkitan dibidang Hukum) Nahdlah Khuluqiyah (kebangkitan di bidang Akhlakul Karimah), " tandasnya.
"PR besar pada nahdlah Khuluqiyah, madrasah hanya sebatas konsep, untuk realisasi butuh kerjasama dari para orang tua. Ta'aruf antar madrasah malam ini tidak ada batasan teritorial, dengan harapan satu yaitu silaturahim, yang sebetulnya ringan tetapi susah kita amalkan", imbuhnya
"Perbedaan bukan sesuatu yg baru, jadikan perbedaan sebagai menjadi materi baru yg bisa kita tuangkan menjadi tambahnya pengetahuan untuk mengawal sektor sudut pandang menjadi tingkat dewasa. Dewasa berfikir butuh toleransi dengan satu pengetahuan yang cukup, " pungkas KH. M. Ali Sodikin.
Editor : JIS Agung
Sumber : Djarmanto-YF2DOI